TAKALAR| SNIPERTUNTAS.COM- Aktivis di Kabupaten Takalar menyampaikan apresiasi kepada Inspektorat Daerah Kabupaten Takalar atas langkah proaktifnya dalam melakukan pemanggilan terhadap 86 desa terkait dugaan penyimpangan dalam kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyusunan Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa). Kegiatan ini diketahui dilaksanakan oleh Karang Taruna Kabupaten Takalar.
Rahman Tompo, salah seorang aktivis Takalar, menyatakan bahwa langkah Inspektorat ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam memberantas praktik korupsi dan penyalahgunaan anggaran.
“Kami sangat mendukung upaya Inspektorat untuk mengungkap kebenaran dan memastikan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan desa,” ujarnya. Rabu (29/10/2025).
Pemeriksaan khusus yang dilakukan Inspektorat merupakan tindak lanjut dari Surat Tugas Nomor 800.1.11.1/310/ITDA/X/2025 tertanggal 28 Oktober 2025. Surat tersebut mengamanatkan pemeriksaan mendalam atas indikasi penyimpangan yang terjadi dalam pelaksanaan Bimtek RPJMDesa.
Informasi yang dihimpun oleh para aktivis menunjukkan bahwa kegiatan Bimtek tersebut dilaksanakan secara bergelombang. Gelombang pertama dan kedua dilaksanakan di Hotel Almadera Makassar, sementara gelombang ketiga digelar di Hotel Mercure Makassar.
Rahman Tompo menilai bahwa pelaksanaan Bimtek di hotel mewah di Makassar tersebut kurang tepat sasaran.
Menurutnya, pelatihan semacam ini seharusnya dilaksanakan di desa, dengan melibatkan tim perencana dan tokoh masyarakat, agar lebih efektif dalam merumuskan pembangunan desa yang berkelanjutan.
“Seyogyanya, Bimtek ini dilaksanakan di desa, sehingga tim perencana dan tokoh masyarakat dapat berpartisipasi aktif dalam merumuskan program pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi desa,” pungkas Rahman Tompo.
Rahman Tompo berharap, hasil pemeriksaan Inspektorat dapat mengungkap fakta yang sebenarnya dan memberikan efek jera bagi pelaku penyimpangan.(*)
