TAKALAR, SNIPERTUNTAS.COM-via WhatsApp, hak jawab Ibrahim ditolak oleh Realitaupdate24jam Ibrahim Muhlis melontarkan dugaan bantahan bohong dan menyebar ujaran kebencian lewat beberapa media lokal di Takalar.
Ibrahim yang dikenal sebagai pejabat Kepala Bidang mulai erah Syamsari Kitta membuat pernyataan bohong. Pernyataan itu berupa tudingan menghindar saat penagihan kios selama 5 tahun.
Tudingan itu tidak mendasar karena keseharian Irwan bermalam di kantor bersama Istrinya dan tidak pernah bertemu Ibrahim di kantor Redaksi atau dikunjungi secara khusus oleh Ibrahim berkaitan penagihan sewa kios, yang ada hanya berjumpa di jalan dan bercanda.
” Jangan membuat klarifikasi yang tidak sesuai fakta dan pintar membolak balikkan fakta dan jangan juga gagal paham soal perusda.”
”Demi Allah, tujuan saya jelas menkonfirmasi tentang kapan eksekusi pembongkaran bangunan liar dan boks sekaligus meminta keringanan waktu buat para pedagang”
Irwan juga meluruskan, saat itu faktanya di bulan november 2019 pihak perusda memanggil kami bertiga Sahid Siriwa, Ramli Tibu dan Saya sendiri bertemu di CFC dan pertemuan itu membahas kesepakatan pembebasan sewa kios selama 5 tahun yang menanggung itu dari pihak perusda.
Pada tahun 2024 pihak perindag menyurati kami untuk melunasi 2023 sampai 2024 hal tersebut mendapat respon positif dari pihak kantor realita dan akan menyelesaikan Maret 2025 lewat bendahara penagihan Perindag Takalar dibantu salah seorang staf di kantor tersebut.
Irwan juga menambahkan
yang dirilis media lokal tentang bantahan ini tidak mendasar, bahkan saya mengatakan pihak media yang memuat berita plagiat tidak berdasar cek dan ricek tidak berdasarkan klarifikasi ilmiah.
” Saya lebih suka kalau seorang Ibrahim bawa ini keranah hukum yang mana benar dan salah, saya juga sudah mempersiapkan laporan ujaran anda ke PH, dengan menyebut – nyebut namaku lari dari tunggakan 5 tahun, ungkapnya.
Menurut salah seorang staf yang berkantor di tempat itu (nama disamarkan), mengungkapkan, di kantor ini sudah tidak pernah membaur bersama kami jika masuk kantor. ruangannya selalu di kunci dari dalam dan jarang berkomunikasi.
Sementara itu dari keseharian pejabat satu ini paska dilantik menjadi pejabat Kabid di era Syamsari Kitta, jarang berkomunikasi oleh Irwan bahkan nomor wa Irwan diblokir mulai tahun 2020 baru dibuka pemblokirannya di 2023. (Ris)