MAKASSAR, SNIPERTUNTAS.COM- FKIK Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar kembali menunjukkan komitmennya dalam menciptakan lingkungan kampus yang aman dan nyaman dengan menggelar kegiatan sosialisasi pencegahan dan penanganan kekerasan di perguruan tinggi.
Acara ini berlangsung pada hari jumat,13 September 2024, di Aula Fakultas kedokteran Lantai 3 Unismuh Makassar, yang dihadiri oleh ratusan mahasiswa baru dari Prodi Keperawatan Fakultas Kedokteran Unismuh Makassar, dan juga Dosen, serta tenaga kependidikan.
Lanjut Nasaruddin, S.pd.M.M dalam sambutannya menekankan pentingnya kesadaran seluruh sivitas akademika terhadap isu kekerasan, baik fisik maupun non-fisik, yang masih terjadi di lingkungan kampus.
Menurutnya, pencegahan harus dimulai dengan pemahaman yang kuat akan hak dan kewajiban masing-masing individu dalam menjaga keamanan dan ketertiban kampus.
“Lingkungan kampus harus menjadi tempat yang aman bagi semua orang untuk belajar dan berkembang,” tegas Wakil Ketua PCM Galut ini.
Kegiatan sosialisasi ini merupakan rangkaian dari kegiatan Learning Skill and Information Technology (LS-IT) FKIK yang juga dihadiri oleh Ketua Prodi D3 Keperawatan Unismuh Ratna Mahmud, Skep,Ns,Mkes. Peserta dari Dosen dan mahasiswa baru dari prodi Keperawatan Fakultas Kedokteran Unismuh Makassar.
Mereka memberikan pemahaman mendalam tentang berbagai bentuk kekerasan, serta prosedur penanganan yang harus dilakukan jika ditemukan kasus kekerasan di perguruan tinggi. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan dan kesiapan semua pihak dalam menangani insiden yang mungkin terjadi.
Tidak hanya membahas pencegahan, sosialisasi ini juga menjadi ajang diskusi tentang peran institusi dalam mendukung korban kekerasan. Unismuh Makassar berkomitmen untuk menyediakan layanan pengaduan dan konseling yang mudah diakses oleh mahasiswa maupun dosen yang menjadi korban, serta memastikan tindakan tegas terhadap pelaku kekerasan,”Ungkapnya
Dengan kegiatan ini, diharapkan tercipta kesadaran kolektif di kalangan sivitas akademika Unismuh Makassar untuk bersikap proaktif dalam mencegah dan menangani segala bentuk kekerasan. Langkah ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi perguruan tinggi lain dalam menciptakan kampus yang bebas dari kekerasan.
Lp : Arif